Saturday, June 29, 2013

Tips Menghadapi Kenaikan BBM

tips mengatasi kenaikan bbm

Tips mengatasi kenaikan bbm – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) telah memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Tak sedikit yang beranggapan harga-harga kebutuhan pokok akan naik usai BBM naik. Alhasil, pengeluaran setiap bulan harus diperketat.

Menanggapi hal ini, perencana keuangan Safir Senduk menuturkan, pada dasarnya harga barang-barang setiap tahun pasti naik. Terlepas dari pengaruh kenaikan harga BBM.

“Masalahnya adalah kenapa BBM dikaitkan karena BBM berkaitan dengan kerja pemerintah. Banyak orang nggak setuju karena masyarakat belum percaya sama kinerja pemerintah,” ucap Safir saat dihubungi Gosip Artis Indonesia.

Lebih lanjut, Safir menjelaskan, pengeluaran sebenarnya terdiri dari tiga jenis, yakni wajib, butuh, dan ingin. Wajib, ujarnya, adalah pengeluaran yang jika tidak dibayarkan ada denda atau konsekuensinya.

“Misalnya membayar cicilan rumah dan sekolah anak,” katanya.

Sementara itu, butuh adalah pengeluaran yang tidak ada denda. Sebagai contoh, pulsa untuk telepon genggam dan bensin untuk kendaraan.

“Kalau pengeluaran ingin, sebenarnya nggak beli juga nggak apa-apa. Misalnya baju bagus,” ucap Safir.

Menurut Safir, pengeluaran wajib dan butuh ada batasnya. Namun, pengeluaraan ingin tidak ada batasnya. Adapun, masalah BBM sebenarnya masuk ke pengeluaran butuh.

“Bisa diperkirakan. Kalau tidak punya kendaraan, mereka naik kendaraan umum yang ongkosnya perlahan naik,” ujarnya.

Nah, agar pengeluaran tetap terkontrol, berikut tips dari Safir Senduk mengani cara menyiasati belanja bulanan pasca kenaikan BBM nanti.

Anda sebenarnya bisa mengurangi sejumlah keinginan untuk membeli barang. Misalnya, mengurangi pembelian baju dari biasanya empat menjadi tiga. Kemudian, mengurangi makan di luar rumah.

“Biasa makan di luar seminggu tiga kali bisa dikurangi menjadi seminggu dua kali. Mulai biasakan bawa bekal dari rumah. Lebih murah dan sehat,” kata Safir.

Menurut Safir, dengan menggunakan jasa tebengan maka pengeluaran akan lebih kecil. Alasannya, uang yang dikeluarkan untuk membeli bensin berasal dari patungan.

Menekan pengeluaran bisa dilakukan dengan menekan pengeluaran untuk makan utama. Misalnya mengganti makanan hewani dengan nabati. Atau mengganti daging dengan ayam dan telur.

“Cari yang sama enaknya, tapi lebih murah,” ucapnya.

Ini bermanfaat untuk jangka panjang. Menurut Safir, penghasilan tambahan tak selalu harus dengan mengeluarkan uang untuk modal usaha. sebagai contoh, menulis artikel di media.

“Itu bisa menghasilkan uang. Banyak kok pekerjaan yang tidak perlu mengeluarkan modal terlebih dahulu,” kata Safir.

0 comments:

Post a Comment