Saturday, June 29, 2013

Cara Membaca Label Makanan

cara membaca label makanan

Cara baca label makanan – Setiap hari Anda pasti akrab dengan makanan dalam kemasan. Mengolahnya memang lebih cepat dan mudah. Tapi Anda juga harus memperhatikan label nutrisi dan keterangan dalam kemasan.

Makanan yang berkualitas sebenarnya bisa dilihat dari kondisi kemasannya. Apakah informasi soal produk cukup lengkap dan kemasan tidak rusak.

“Membaca label makanan penting karena membantu Anda memutuskan dalam pembelian sebuah produk,” kata Ir. Tetty Helfrey Sihombing, dalam acara Nutrifood, di kawasan Plaza Sentral, Jakarta.

Sebelum Anda membeli produk makanan atau minuman, lihat dengan seksama kemasannya. Perhatikan tujuh hal ini ketika keterangan dalam label kemasan, seperti diutarakan oleh Tetty.

Identitas mengenai produk pangan terkait dengan karakteristik produk. Menunjukkan sifat dan keadaan produk sebenarnya. Produk pangan yang baik memiliki syarat yaitu, tidak menggunakan kata sifat yang dapat mempengaruhi penafsiran terhadap pangan. Seperti alami, murni, suci, dan kata lain yang semakna.

Seluruh bahan yang digunakan dicantumkan secara lengkap, termasuk bahan tambahan pangan. Meliputi golongan pemanis buatan, pengawet, antioksidan, pewarna, dan penguat rasa. Menurut Tetty, pangan olahan yang mengandung pemanis buatan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak di bawah usia lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui. Dalam komposisi, ada komposisi yang wajib dicantumkan kadarnya, yaitu informasi nilai gizi, jumlah per sajian, lemak total, protein, karbohidrat total, dan natrium.

Penulisan yang menerangkan jumlah pangan olahan dalam setiap kemasan. Umumnya label ini terletak di bagian utama. Pada pangan cair misalnya, akan dinyatakan dengan isi bersih, pangan padat dinyatakan dengan berat bersih. Sementara untuk pangan semi padat atau kental, seperti es krim, mayonaise, biasa dinyatakan dengan berat atau isi bersih. Beda halnya untuk menjelaskan bentuk bijian atau butiran. Umumnya akan ditulis seperti: Berat bersih 1 gram, isi 5 butir @200mg.

Sekilas hal ini terlihat sepele, namun ternyata pencantuman nama dana alamat produsen penting diperhatikan, untuk mengetahui kualitas produk. Misal, ketika pangan yang diproduksi merupakan pangan olahan lisensi atau pangan olahan yang dikemas kembali, maka harus dicantumkan informasi yang menghubungkan antara pihak yang memproduksi dengan pemberi lisensi (pihak yang melakukan pengemasan kembali).

Ini menunjukkan kualitas baik tidaknya suatu produk untuk dikonsumsi. Ada dua pencantuman, sesuai daya simpannya. Pertama daya simpan kurang dari tiga bulan, akan ditulis tanggal, bulan, dan tahun. Kedua, daya simpan lebih dari tiga bulan, cukup di cantumkan bulan dan tahun.

Ini merupakan tulisan pada pangan olahan yang mempunyai sertifikat ‘Halal’ dari lembaga yang berwenang di Indonesia. Bukan hanya itu, label tersebut juga telah mendapat persetujuan pencantuman dtulisan ‘Halal’ dari Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, BPOM.  Pada pangan olahan, label ini harus jelas terbaca, proporsional, yakni ukuran huruf minimal 1,5 mm, serta dicantumkan pada bagian yang paling mudah terlihat.

Adalah segala bentuk uraian yang menyatakan, menyarankan secara tidak langsung mengenai perihal karakteristik tertentu yang berkenaan dengan asal usul, kandungan gizi, sifat, produksi, pengolahan, komposisi atau faktor mutu lain. Misal, klaim kandungan zat gizi, akan di tulis: sumber protein, tinggi vitamin, dll. Dapat pula klaim fungsi zat gizi: kalsium berperan dalam pembetukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.

0 comments:

Post a Comment